Kisah Dan Cerita Lucu Abu Nawas Menghindari Hujan

http://ceritalucu-abunawas.blogspot.com/


Cerita Lucu Abu Nawas - Sejak peristiwa penghancuran barang-barang di istana oleh Abu Nawas yg dilegalisir oleh Baginda, sejak saat itu pula Baginda ingin menangkap Abu Nawas tuk dijebloskan ke penjara.

Sudah menjadi hukum bagi siapa aja yg tak sanggup melaksanakan titah Baginda, maka tak disangsikan lagi dia akan mendapat hukuman. Baginda tahu Abu Nawas amat takut kepada beruang. Suatu hari Baginda memerintahkan prajuritnya menjemput Abu Nawas agar bergabung dengan rombongan Baginda Raja Harun Al Rasyid berburu beruang. Abu Nawas merasa takut dan gemetar tapi dia tak berani menolak perintah Baginda.

Dlam perjalanan menuju ke hutan, tiba-tiba cuaca yg cerah berubah menjadi mendung. Baginda memanggil Abu Nawas. Dengn penuh rasa hormat Abu Nawas mendekati Baginda.

"Tahukah mengapa engkau aku panggil?" tanya Baginda tanpa sedikit pun senyum di wajahnya.

"Ampun Tuanku, hamba belum tahu." kata Abu Nawas.

"Kau pasti tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hutan masih jauh dari sini. Kau kuberi kuda yg lamban. Sedangkan aku dan pengawal-pengawalku akan menunggang kuda yg cepat. Nanti pada waktu santap siang kita berkumpul di tempat peristirahatanku. Bila hujan turun kita harus menghindarinya dengn cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering. Sekarang kita berpencar." Baginda menjelaskan.

Kemudian Baginda dan rombongan mulai bergerak. Abu Nawas kini tahu Baginda akan menjebaknya. Dia harus mancari akal. Dan ketika Abu Nawas sedang berpikir, tiba-tiba hujan turun.
Begitu hujan turun Baginda dan rombongan segera memacu kuda tuk mencapai tempat perlindungan yg terdekat. Tapi karena derasnya hujan, Baginda dan para pengawalnya basah kuyup. Ketika santap siang tiba Baginda segera menuju tempat peristirahatan.

Belum sempat baju Baginda dan para pengawalnya kering, Abu Nawas datang dengn menunggang kuda yg lamban. Baginda dan para pengawal terperangah karena baju Abu Nawas tak basah. Padahal dengn kuda yg paling cepat pun tak dapat mencapai tempat berlindung yg paling dekat.

Pada hari kedua Abu Nawas diberi kuda yg cepat yg kemarin ditunggangi Baginda Raja. Kini Baginda dan para pengawal-pengawalnya mengendarai kuda-kuda yg lamban. Setlah Abu Nawas dan rombongan kerajaan berpencar, hujan pun turun seperti kemarin. Malah hujan hari ini lebih deras daripada kemarin. Baginda dan pengawalnya langsung basah kuyup karena kuda yg ditunggangi tak dapat berlari dengn kencang.

Ketika saat bersantap siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan lebih dahulu dari Baginda dan pengawalnya. Abu Nawas menunggu Baginda Raja. Selang beberapa saat Baginda dan para pengawalnya tiba dengn pakaian yg basah kuyup. Melihat Abu Nawas dengn pakaian yg tetap kering Baginda jadi penasaran. Beliau tak sanggup lagi menahan keingintahuan yg selama ini disembunyikan.

"Terus terang begaimana caranya menghindari hujan, wahai Abu Nawas." tanya Baginda.
"Mudah Tuanku yg mulia." kata Abu Nawas sambil tersenyum.

"Sedangkan aku dengn kuda yg cepat tak sanggup mencapai tempat berteduh terdekat, apalagi dengn kuda yg lamban ini." kata Baginda.

"Hamba sebenarnya tak melarikan diri dari hujan. Tetapi begitu hujan turun hamba secepat mungkin melepas pakaian hamba dan segera melipatnya, lalu mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti." Diam-diam Baginda Raja mengakui kecerdikan Abu Nawas.