Kisah Dan Cerita Lucu Abu Nawas Mengaku Hamil

http://ceritalucu-abunawas.blogspot.com/


Cerita Lucu Abu Nawas - Sultan Harun Al-Rasyid dikabarkan sedang stress di istana.
Konon penyebabnya sudah 7 bulan Abu Nawas tak menghadap kepada dirinya, akibatnya suasana istana jadi sepi tanpa kehadiran Abu Nawas.

Dia menyesal karena melarang Abu Nawas berkunjung ke istana sehingga membuat Abu Nawas benar-benar tak muncul di hadapan Raja.

Raja pun akhirnya mencabut sumpahnya dan menyuruh pengawal menemui Abu Nawas tuk mengajaknya ke istana.

"Mungkin ABu Nawas marah kepadaku, pergilah ke rumahnya dan ajaklah Abu Nawas menemuiku," perintahnya.

Pengawal Raja pun berkunjung ke rumah Abu Nawas dan di luar dugaan, Abu Nawas menolak tawaran pengawal Raja itu.

Abu Nawas mengaku tengah hamil dan hendak melahirkan.

"Tolong sampaikan kepada Raja, aku sakit dan hendak bersalin dan aku sedang menunggu dukun beranak tuk mengeluarkan bayiku ini," kata Abu Nawas sambil mengelus perutnya yg buncit.

Maka kembalilah pengawal Raja itu dan menyampaikan kabar sebenarnya.

"Ajaib benar," kata Baginda Raja dlam hati setlah mendengar laporan pengawalnya.
"Baru kali ini aku mendengar kabar seorang lelaki bisa hamil," katanya heran.

Maka Raja pun akhirnya berkeinginan menengok Abu Nawas.
Dia pergi dengn di iringi sejumlah menteri dan para punggawa ke rumah Abu Nawas.
Begitu melihat Raja datang, Abu Nawas pun berlari-lari menyambut dan menyembah kakinya.

"Ya tuanku, berkenan juga rupanya tuanku datang ke rumah hamba yg hina ini," ucap Abu Nawas.

Raja pun kemudian di persilahkan duduk di tempat yg paling terhormat.
Sementara Abu Nawas duduk bersila di bawahnya.

"Ya Tuanku, apakah yg menyebabkan Tuanku datang ke rumahku ini?" tanya Abu Nawas.
"Aku kemari karena ingin tahu keadaanmu, engkau dikabarkan sakit hendak melahirkan dan sedang menunggu dukun beranak, benarkah demikian?" jawab Raja.

Abu Nawas tak menjawab, dia hanya tersenyum.
"Coba jelaskan perkataanmu. Siapa lelaki yg hamil dan siapa dukun beranaknya," tanya Raja lagi.
Maka dengn senang hati berceritalah Abu Nawas.

"Konon....Baginda mengusirku dari istana, tetapi setlah 7 bulan berlalu tanpa alasan yg jelas, sang Raja memanggil hamba ke istana, ini ibarat hubungan laki-laki dan perempuan yg kemudian hamil tanpa menikah.
Tentu sja itu melanggar adat dan agama, menggegerkan seluruh negeri," cerita Abu Nawas.

Abu Nawas menjelaskan bahwa sebagai seorang pemimpin, seharusnya Raja tak mengeluarkan titah yg plin-plan, tak boleh mencabut perintahnya lagi.
Jika itu dilakukan, ibarat menjilat air ludah sendiri dan itulah tanda-tanda pengecut.

"Oleh karena itu harus berfikir masak-masak sebelum bertinda, itulah tamsil seorang lelaki yg hendak bersalin," cerita Abu Nawas menyindir Baginda Raja.
"Lalu bagaimana dengn dukun beranak itu?" tanya Baginda.

"Adapun dukun beranak yg ditunggu, adalah Baginda kemari, dengn kedatangan Baginda kemari, berarti hamba sudah melahirkan, artinya hilangnya rasa sakit ato takut hamba kepada Baginda," cetus Abu Nawas.

"Bukan begitu Abu Nawas, aku tak sungguh-sungguh melarangmu ke istana, melainkan hanya bergurau.
Besok datanglah engkau ke istana, aku ingin bicara dengnmu," titah Raja.
"Segala titah Baginda, hamba junjung tinggi tuanku," sembah Abu Nawas dengn takzim.
Tapi Raja hanya menggeleng-gelengkan kepala aja.