Kisah Dan Cerita Lucu Abu Nawas Dan Monyet Ajaib

http://ceritalucu-abunawas.blogspot.com/



Cerita Lucu Abu Nawas - Abu Nawas sedang berjalan-jalan santai. Ada kerumunan masa. Abu Nawas bertanya kepada seorang kawan yg kebetulan berjumpa di tengah jalan.
"Ada kerumunan apa di sana?" tanya Abu Nawas.

"Pertunjukkan keliling yg melibatkan monyet ajaib."

"Apa maksudmu dengn monyet ajaib?" kata Abu Nawas ingin tahu.

"Monyet yg dapat mengerti bahasa manusia, dan yg lebih menakjubkan adalah monyet itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja." kata kawan Abu Nawas menambahkan.
Abu Nawas makin tertarik. Dia tak tahan tuk menyaksikan kecerdikan dan keajaiban binatang raksasa itu.

Kini Abu Nawas sudah berada di tengah kerumunan para penonton. Karna begitu banyak penonton yg menyaksikan pertunjukkan itu, sang pemilik monyet dengn bangga menawarkan hadiah yg cukup besar bagi siapa saja yg sanggup membuat monyet itu mengangguk-angguk.

Tak heran bila banyak diantara para penonton mencoba maju satu persatu. Mereka berupaya dengn beragam cara tuk membuat monyet itu mengangguk-angguk, tapi sia-sia. Monyet itu tetap menggeleng-gelengkan kepala.
Melihat kegigihan monyet itu Abu Nawas semakin penasaran. Hingga dia maju tuk mencoba. Setlah berhadapan dengn binatang itu Abu Nawas bertanya,
"Tahukah engkau siapa aku?" Monyet itu menggeleng.

"Apakah engkau tak takut kepadaku?" tanya Abu Nawas lagi. Namun monyet itu tetap menggeleng.
"Apakah engkau takut kepada tuanmu?" tanya Abu Nawas memancing. Monyet itu mulai ragu.
"Bila engkau tetap diam maka akan aku laporkan kepada tuanmu." lanjut Abu Nawas mulai mengancam. Akhirnya monyet itu terpaksa mengangguk-angguk.
Atas keberhasilan Abu Nawas membuat monyet itu mengangguk-angguk maka dia mendapat hadiah berupa uang yg banyak. Bukan main marah pemilik monyet itu hingga dia memukuli binatang yg malang itu. Pemilik monyet itu malu bukan kepalang. Hari berikutnya dia ingin menebus kekalahannya. Kali ini dia melatih monyetnya mengangguk-angguk.
Bahkan dia mengancam akan menghukum berat monyetnya bila sampai dapat dipancing penonton mengangguk-angguk terutama oleh Abu Nawas. Tak peduli apapun pertanyaan yg diajukan.

Saat-saat yg dinantikan tiba. Kini para penonton yg ingin mencoba, harus sanggup membuat monyet itu menggeleng-gelengkan kepala. Maka seperti hari sebelumnya, banyak para penonton tak sanggup memaksa monyet itu menggeleng-gelengkan kepala. Setlah tak ada lagi yg ingin mencobanya, Abu Nawas maju. Dia mengulang pertanyaan yg sama.

"Tahukah engkau siapa daku?" Monyet itu mengangguk.

"Apakah engkau tak takut kepadaku?" Monyet itu tetap mengangguk.

"Apakah engkau tak takut kepada tuanmu?" pancing Abu Nawas. Monyet itu tetap mengangguk karena binatang itu lebih takut terhadap ancaman tuannya daripada Abu Nawas.
Akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsam panas.

"Tahukah engkau apa guna balsam ini?" Monyet itu tetap mengangguk .

"Baiklah, bolehkah kugosok selangkangmu dengn balsam?" Monyet itu mengangguk.
Lalu Abu Nawas menggosok selangkang binatang itu. Tentu aja monyet itu merasa agak kepanasan dan mulai panik.
Kemudian Abu Nawas mengeluarkan bungkusan yg cukup besar. Bungkusan itu juga berisi balsam.
"Maukah engkau bila balsam ini kuhabiskan tuk menggosok selangkangmu?" Abu Nawas mulai mengancam. Monyet itu mulai ketakutan. Dan rupanya dia lupa ancaman tuannya sehingga dia terpaksa menggeleng-gelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah.

Abu Nawas dengn kecerdikan dan akalnya yg licin mampu memenangkan sayembara meruntuhkan kegigihan monyet yg dianggap cerdik.

Ah, jangankan seekor monyet, manusia paling pandai aja dapat dikecoh Abu Nawas!